0 Comments

JAKARTA, incahospital.co.id – Sebuah sore yang tenang di rumah bisa berubah menjadi kepanikan luar biasa bagi orang tua ketika anak tiba-tiba mengalami kejang saat demam tinggi. Tubuhnya menegang, matanya melotot, dan seluruh anggota tubuh tampak tak terkendali. Bagi sebagian besar orang tua, momen pertama menyaksikan kejang demam adalah momen yang menakutkan, membingungkan, dan memicu rasa tak berdaya.

Namun di balik kepanikan tersebut, penting untuk memahami bahwa kejang demam, meski tampak dramatis, umumnya tidak berbahaya dan bisa ditangani dengan baik. Mengenali apa itu kejang demam, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana cara merespons secara tepat adalah kunci untuk menjaga keselamatan anak dan ketenangan orang tua.

Apa Itu Kejang Demam?

Kejang Demam

Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak-anak sebagai respons terhadap peningkatan suhu tubuh, biasanya akibat infeksi. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, dan tidak berkaitan langsung dengan epilepsi atau gangguan saraf jangka panjang.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kejangdemam merupakan jenis kejang yang paling umum ditemukan pada anak-anak. Ini biasanya muncul saat suhu tubuh meningkat cepat, bukan karena seberapa tinggi suhu itu sendiri.

Gejala Kejang Demam yang Perlu Diwaspadai

Beberapa tanda khas yang muncul saat kejang demam antara lain:

  • Tubuh menegang dan bergetar secara ritmis

  • Bola mata mengarah ke atas atau melotot

  • Kesadaran menurun atau tidak merespons

  • Tangan dan kaki tersentak-sentak

  • Napas tampak tidak teratur atau berat

  • Setelah kejang berakhir, anak bisa tampak lemas atau tertidur

Durasi kejang biasanya kurang dari 5 menit, meskipun tampak lama bagi orang tua yang melihatnya. Dalam kasus tertentu, kejang bisa berlangsung lebih lama atau berulang dalam 24 jam.

Jenis Kejang Demam

Kejangdemam diklasifikasikan menjadi dua jenis:

KejangDemam Sederhana

  • Terjadi sekali dalam 24 jam

  • Durasi kurang dari 15 menit

  • Gerakan kejang bersifat umum, bukan hanya di satu bagian tubuh

  • Tidak meninggalkan efek jangka panjang

Kejang Demam Kompleks

  • Terjadi lebih dari satu kali dalam 24 jam

  • Durasi lebih dari 15 menit

  • Gerakan kejang bisa hanya di satu sisi tubuh

  • Mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut karena berisiko lebih tinggi terhadap masalah neurologis

Penyebab KejangDemam

Kejang demam umumnya dipicu oleh demam tinggi, terutama akibat:

  • Infeksi virus seperti flu, roseola, atau infeksi saluran pernapasan

  • Infeksi bakteri seperti radang amandel atau otitis media

  • Vaksinasi, terutama DPT dan MMR, yang bisa menyebabkan demam reaksi ringan

  • Keturunan, jika ada riwayat kejangdemam pada keluarga

Penting untuk dipahami bahwa bukan panas yang menyebabkan kejang, tapi kenaikan suhu tubuh yang cepat, terutama jika sistem saraf anak masih belum matang sepenuhnya.

Pertolongan Pertama Saat Anak Mengalami Kejang Demam

Hal terpenting saat menghadapi kejang demam adalah tetap tenang dan mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Letakkan anak di tempat datar dan aman
    Hindari benda tajam atau keras di sekitarnya. Miringkan tubuh anak ke samping agar jalan napas tetap terbuka dan air liur tidak menyumbat tenggorokan.

  • Jangan masukkan apa pun ke mulut anak
    Tidak perlu memasukkan sendok atau jari. Risiko cedera lebih besar.

  • Catat waktu kejang
    Waktu sangat penting untuk menentukan apakah kejang tergolong sederhana atau kompleks.

  • Longgarkan pakaian
    Agar anak bisa bernapas dengan lebih baik.

  • Setelah kejang berhenti, ukur suhu tubuh anak
    Gunakan termometer dan berikan obat penurun panas seperti paracetamol sesuai dosis.

Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, segera bawa anak ke fasilitas medis terdekat.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Tidak semua kasus kejang demam memerlukan perawatan di rumah sakit. Namun, segera konsultasikan ke dokter jika:

  • Ini adalah kejang pertama anak

  • Kejang berlangsung lebih dari 5 menit

  • Anak tampak tidak sadar dalam waktu lama setelah kejang

  • Kejang terjadi berulang kali dalam satu hari

  • Anak menunjukkan tanda-tanda infeksi serius seperti leher kaku, muntah hebat, atau ruam

Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk tes darah, urin, atau bahkan pemeriksaan EEG dan MRI jika dicurigai penyebab lain.

Apakah Kejang Demam Berbahaya?

Dalam sebagian besar kasus, kejang demam tidak menyebabkan kerusakan otak atau kecacatan jangka panjang. Namun, anak dengan riwayat kejangdemam memiliki sedikit peningkatan risiko terkena epilepsi di masa depan, terutama jika:

  • Kejangdemam bersifat kompleks

  • Ada riwayat epilepsi dalam keluarga

  • Anak mengalami gangguan perkembangan saraf

Meski begitu, sebagian besar anak dengan kejangdemam tumbuh sehat dan tidak mengalami masalah neurologis apa pun.

Bisakah Kejang Demam Dicegah?

Kejang demam memang sulit diprediksi, tetapi ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risikonya:

  • Pantau suhu tubuh saat anak demam
    Berikan antipiretik seperti paracetamol atau ibuprofen saat suhu mulai naik.

  • Kompres hangat, bukan dingin
    Untuk membantu menurunkan suhu tubuh secara bertahap.

  • Berikan cairan yang cukup
    Dehidrasi bisa memperburuk demam dan mempercepat kenaikan suhu.

  • Kenali pola demam anak
    Beberapa anak sensitif terhadap perubahan suhu tubuh dan bisa segera diberikan tindakan saat mulai demam.

Penutup: KejangDemam Bukan Akhir Dunia

Kejang demam memang menegangkan, terutama saat pertama kali mengalaminya. Namun, dengan pemahaman yang tepat, pertolongan pertama yang benar, dan pengawasan yang baik, sebagian besar kasus ini bisa ditangani dengan aman.

Bagi orang tua, kunci terpenting adalah tidak panik. Menyediakan informasi yang benar dan mendapatkan dukungan medis saat diperlukan akan membuat perjalanan ini jauh lebih tenang. Karena pada akhirnya, pengetahuan adalah perlindungan terbaik dalam menghadapi situasi darurat seperti kejangdemam.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Kesehatan

Baca juga artikel lainnya: Meriang gejala awal dan perawatan yang tepat

Author

Related Posts