JAKARTA, incahospital.co.id – Meski terdengar seperti penyakit masa kecil, gondongan masih sering dijumpai hingga kini. Banyak orang mengenalnya dari ciri khas pembengkakan di bagian pipi dan leher, yang membuat wajah tampak membulat. Namun di balik penampilannya yang sering dianggap sepele, gondongan merupakan infeksi virus yang dapat menimbulkan komplikasi serius bila tidak ditangani dengan tepat.
Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak, remaja, hingga dewasa muda, terutama mereka yang belum mendapatkan vaksinasi MMR. Di beberapa daerah, gondongan masih dianggap “penyakit kampung” dan diobati secara tradisional — padahal penyebab dan penanganannya bersifat medis dan ilmiah.
Apa Itu Gondongan

Gondongan atau dalam istilah medis disebut mumps adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus mumps, bagian dari kelompok virus paramyxovirus. Virus ini menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah besar yang terletak di bawah telinga dan pipi.
Ketika kelenjar ini meradang, area pipi dan rahang tampak membengkak, menyebabkan rasa sakit saat menelan atau mengunyah. Gondongan dapat menyebar melalui percikan air liur, batuk, bersin, atau berbagi alat makan dengan orang yang terinfeksi.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, kasus gondongan cenderung menurun sejak program vaksinasi MMR digalakkan, namun masih bisa muncul secara sporadis di wilayah dengan cakupan imunisasi rendah.
Penyebab Gondongan
Penyebab utama gondongan adalah infeksi virus paramyxovirus yang menyerang jaringan kelenjar ludah. Setelah seseorang terpapar, virus akan berkembang biak di tenggorokan dan saluran pernapasan, lalu menyebar ke dalam darah menuju kelenjar parotis. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tertular gondongan antara lain:
-
Belum pernah mendapatkan vaksinasi MMR.
-
Kontak dekat dengan penderita gondongan.
-
Sistem imun tubuh sedang lemah.
-
Berada di lingkungan padat seperti sekolah atau asrama.
Gejala-Gejala Gondongan
Gejala gondongan biasanya muncul 14–25 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Berikut tanda-tanda yang umum terjadi:
-
Pembengkakan pada satu atau kedua sisi pipi.
-
Nyeri saat menelan, mengunyah, atau berbicara.
-
Demam ringan hingga tinggi.
-
Kelelahan dan hilang nafsu makan.
-
Sakit kepala dan nyeri otot.
-
Kelenjar di bawah telinga terasa keras dan nyut-nyutan.
Dalam kasus yang parah, gondongan juga bisa disertai pembengkakan testis pada pria (orkitis), nyeri perut, atau pembengkakan di ovarium pada wanita (ooforitis).
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Meskipun sebagian besar kasus gondongan dapat sembuh dengan sendirinya, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama bila menyerang orang dewasa. Beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai:
-
Orkitis: peradangan testis pada pria, bisa menurunkan kesuburan.
-
Meningitis: infeksi selaput otak, menyebabkan sakit kepala hebat dan kaku leher.
-
Pankreatitis: peradangan pankreas, ditandai dengan nyeri hebat di perut bagian atas.
-
Gangguan pendengaran: akibat virus menyerang saraf telinga bagian dalam.
Oleh karena itu, deteksi dini dan perawatan tepat sangat penting agar gondongan tidak menimbulkan efek jangka panjang.
Cara Mengobati Gondongan
Hingga kini, belum ada obat khusus untuk membunuh virus penyebab gondongan. Pengobatan difokuskan pada meringankan gejala dan mempercepat pemulihan tubuh.
Berikut langkah-langkah penanganan yang umum dilakukan:
-
Istirahat Cukup
Tubuh membutuhkan waktu untuk melawan virus. Hindari aktivitas berat selama masa infeksi. -
Kompres Hangat atau Dingin
Tempelkan kain hangat atau es batu di area bengkak untuk mengurangi nyeri dan peradangan. -
Konsumsi Cairan dan Makanan Lunak
Pilih makanan lembut seperti bubur, sup, atau smoothie untuk memudahkan menelan. -
Minum Obat Pereda Nyeri
Paracetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi demam dan rasa sakit. -
Hindari Asam dan Pedas
Makanan asam bisa memicu produksi air liur berlebihan dan memperparah nyeri.
Dalam kasus tertentu, dokter mungkin memberikan perawatan tambahan bila terjadi komplikasi, seperti terapi hormon atau antibiotik jika muncul infeksi sekunder.
Pencegahan Gondongan
Pencegahan paling efektif terhadap gondongan adalah vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksin ini biasanya diberikan dua kali — saat anak berusia 12–15 bulan dan dosis kedua pada usia 4–6 tahun.
Selain vaksin, beberapa langkah pencegahan sederhana juga bisa dilakukan:
-
Hindari kontak langsung dengan penderita gondongan.
-
Gunakan masker saat flu atau batuk.
-
Cuci tangan secara rutin dengan sabun.
-
Jangan berbagi alat makan, minum, atau handuk.
-
Perkuat daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan istirahat cukup.
Menurut WHO, vaksinasi MMR mampu menurunkan risiko gondongan hingga lebih dari 90% bila dilakukan lengkap.
Mitos Seputar Gondongan
Masih banyak mitos beredar di masyarakat tentang cara mengobati gondongan. Salah satu yang paling populer adalah mengikat dagu dengan kain agar bengkaknya cepat hilang. Padahal, cara ini tidak memiliki dasar medis.
Beberapa juga percaya bahwa mengoleskan minyak atau ramuan tertentu dapat menyembuhkan gondongan, padahal yang dibutuhkan adalah perawatan suportif dan istirahat.
Dokter spesialis penyakit infeksi dari RSUP Cipto Mangunkusumo menjelaskan bahwa pengikatan dagu justru bisa membuat area yang bengkak terasa lebih nyeri dan tidak membantu proses penyembuhan.
Masa Pemulihan Gondongan
Sebagian besar penderita gondongan akan pulih dalam waktu 7–10 hari setelah gejala muncul. Namun, tubuh tetap menularkan virus selama 5 hari pertama setelah pembengkakan dimulai.
Selama masa pemulihan, penderita disarankan untuk tetap di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain agar tidak menularkan penyakit.
Anak-anak yang sudah sembuh total umumnya akan memiliki kekebalan seumur hidup terhadap virusgondongan.
Ketika Harus ke Dokter
Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami:
-
Demam tinggi yang tidak turun.
-
Pembengkakan yang semakin besar.
-
Nyeri testis atau perut bagian bawah.
-
Muntah terus-menerus atau leher kaku.
Diagnosis biasanya ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, tes darah, atau tes antibodi untuk mendeteksi virus mumps.
Penutup
Gondongan memang sering dianggap penyakit ringan, namun bisa berdampak serius bila diabaikan. Dengan mengenali gejala, memahami penyebab, dan menerapkan pencegahan seperti vaksinasi MMR, masyarakat dapat melindungi diri dan keluarga dari infeksi ini. Di era modern, edukasi dan kesadaran menjadi kunci untuk mencegah penyakit klasik seperti gondongan tetap hidup di tengah masyarakat.
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Kesehatan
Baca juga artikel lainnya: Demam Scarlet: Infeksi Bakteri yang Perlu Diwaspadai
