0 Comments

JAKARTA, incahospital.co.id – Dalam dunia kesehatan modern, Legionellosis menjadi salah satu penyakit infeksi yang perlu diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Legionella pneumophila yang biasanya hidup di lingkungan air buatan manusia, seperti tangki air panas, menara pendingin, kolam spa, atau sistem pipa air yang jarang dibersihkan.

Infeksi terjadi ketika seseorang menghirup uap air atau aerosol yang terkontaminasi bakteri tersebut. Legionellosis dapat muncul dalam dua bentuk utama, yaitu Pontiac Fever (penyakit ringan menyerupai flu) dan Legionnaires’ Disease, yang merupakan bentuk pneumonia berat dan berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

Bagaimana Legionellosis Menular

Legionellosis

Bakteri Legionella biasanya tidak menular langsung dari manusia ke manusia. Penularan paling umum terjadi ketika seseorang menghirup partikel air yang mengandung bakteri, misalnya dari shower, pendingin ruangan, atau air mancur buatan yang terkontaminasi.

Faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri ini adalah suhu air hangat antara 25–45°C, sirkulasi air yang buruk, serta endapan mineral yang tidak terawat. Karena itu, pengawasan sistem air menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran Legionellosis.

Gejala Legionellosis yang Perlu Diwaspadai

Gejala Legionellosis bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi.

1. Gejala pada Pontiac Fever

  • Demam ringan

  • Sakit kepala

  • Nyeri otot

  • Kelelahan umum

  • Biasanya sembuh tanpa komplikasi dalam waktu 2–5 hari

2. Gejala pada Legionnaires’ Disease

  • Demam tinggi di atas 39°C

  • Batuk kering atau berdahak

  • Sesak napas dan nyeri dada

  • Menggigil dan berkeringat

  • Nyeri otot yang hebat

  • Mual, muntah, atau diare

  • Dalam kasus berat, dapat menyebabkan gagal pernapasan

Orang dengan sistem imun lemah, perokok berat, lansia, serta penderita penyakit paru kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena Legionnaires’ Disease.

Cara Mendiagnosis Legionellosis

Diagnosis Legionellosis memerlukan pemeriksaan medis menyeluruh. Dokter biasanya akan melakukan:

  • Tes urin: untuk mendeteksi antigen Legionella.

  • Pemeriksaan dahak atau cairan paru: untuk mengidentifikasi bakteri.

  • Rontgen dada: melihat kondisi paru dan tanda pneumonia.

  • Tes darah: menilai tanda infeksi dalam tubuh.

Diagnosis dini sangat penting, karena penanganan cepat dapat mencegah komplikasi serius.

Pengobatan Legionellosis

Legionellosis dapat diobati dengan antibiotik, terutama kelompok makrolida (seperti azitromisin) atau fluoroquinolon (seperti levofloxacin). Durasi pengobatan biasanya berlangsung antara 7 hingga 14 hari, tergantung tingkat keparahan pasien.

Selain antibiotik, pasien juga membutuhkan perawatan pendukung seperti cairan infus, oksigen tambahan, dan pengawasan di rumah sakit bila infeksinya berat. Jika ditangani dengan tepat, sebagian besar pasien dapat pulih sepenuhnya tanpa efek jangka panjang.

Langkah Pencegahan Legionellosis

Pencegahan Legionellosis lebih efektif dilakukan dengan menjaga kebersihan sistem air. Beberapa langkah penting antara lain:

  1. Perawatan sistem air panas dan dingin.
    Pastikan suhu air panas lebih dari 60°C dan air dingin di bawah 20°C agar bakteri tidak berkembang.

  2. Membersihkan tangki dan pipa secara berkala.
    Endapan mineral atau karat dapat menjadi tempat bakteri tumbuh.

  3. Memastikan sirkulasi air lancar.
    Hindari air yang tergenang terlalu lama dalam sistem pipa.

  4. Perawatan spa, jacuzzi, dan menara pendingin.
    Gunakan bahan kimia desinfektan dengan kadar yang sesuai untuk membunuh bakteri.

  5. Meningkatkan kesadaran publik.
    Pengelola hotel, rumah sakit, dan gedung tinggi perlu memahami risiko Legionellosis dan menerapkan sistem monitoring air secara rutin.

Langkah-langkah sederhana ini bisa menurunkan risiko infeksi secara signifikan, terutama di tempat-tempat dengan sistem air besar dan kompleks.

Dampak Kesehatan Masyarakat

Kasus Legionellosis tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada sektor publik. Wabah Legionella dapat menyebabkan banyak korban dalam waktu singkat, terutama di fasilitas umum seperti rumah sakit, hotel, atau kompleks perkantoran.

Biaya penanganan medis, investigasi lingkungan, serta kerugian reputasi bagi institusi sangat tinggi. Karena itu, pencegahan dianggap lebih efisien dibandingkan pengobatan. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam pengawasan kualitas air dan penerapan sistem sanitasi yang aman.

Kesimpulan

Legionellosis adalah infeksi bakteri serius yang dapat menyerang sistem pernapasan, terutama pada individu dengan daya tahan tubuh lemah. Meski jarang menular antar manusia, penyakit ini bisa menjadi ancaman besar bila pengelolaan air tidak dilakukan dengan benar.

Dengan menerapkan langkah pencegahan, menjaga kebersihan sistem air, serta mengenali gejala secara dini, risiko Legionellosis dapat ditekan secara signifikan. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan air menjadi kunci utama untuk mencegah penyakit ini menyebar.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Kesehatan

Baca juga artikel lainnya: Epiglotitis: Penyakit Serius yang Mengganggu Jalan Napas

Author

Related Posts