0 Comments

Jakarta, incahospital.co.id – Semua berawal dari keluhan sederhana: sering kesemutan, kaki kram malam-malam, dan detak jantung yang kadang seperti “skip” satu ketukan.

Saya pikir itu cuma karena kurang tidur dan kebanyakan kopi. Tapi setelah seminggu tak membaik, saya akhirnya periksa. Hasilnya mengejutkan: Kekurangan Kalium saya di bawah normal.

Dokter bilang, kondisi ini namanya hipokalemia — istilah medis untuk kekurangan kalium dalam darah. Saya kaget. Serius, cuma karena mineral kecil ini, tubuh bisa kacau?

Dan saya bukan satu-satunya. Banyak orang mengalami kekurangan kalium tanpa sadar, karena gejalanya samar dan sering disalahartikan. Padahal, kalium adalah salah satu elektrolit terpenting di tubuh, dan kekurangannya bisa bikin jantung, otak, sampai otot terganggu.

Apa Itu Kalium dan Kenapa Tubuh Butuh Banget?

Kekurangan Kalium

Kalium dalam Sekilas Pandang

Kalium (potassium) adalah mineral dan elektrolit esensial yang berperan besar dalam:

  • Mengatur detak jantung

  • Mengontrol kontraksi otot

  • Menjaga fungsi saraf dan sistem elektrik tubuh

  • Menyeimbangkan cairan dan tekanan darah

  • Menopang metabolisme sel dan ginjal

Bayangkan tubuh kita seperti sirkuit listrik. Kalium itu kabel utama. Kalau kabel ini longgar atau rusak, sinyal otot dan saraf bakal kacau.

Angka Kebutuhan Harian

Menurut WHO dan Kemenkes RI:

  • Dewasa: 3.500 – 4.700 mg per hari

  • Atlet atau orang aktif: bisa lebih

Sayangnya, banyak orang hanya dapat 50–70% dari kebutuhan harian itu. Dan lebih parahnya lagi, mereka nggak sadar.

Gejala Kekurangan Kalium: Tak Selalu Jelas, Tapi Bisa Gawat

Berikut beberapa tanda tubuh kamu bisa jadi sedang kekurangan kalium (dan pengalaman saya cocok di beberapa di antaranya):

Gejala Ringan:

  • Kram otot, terutama malam hari

  • Tubuh lemas tanpa sebab

  • Tangan/kaki kesemutan

  • Sulit fokus dan mudah lelah

  • Detak jantung terasa “aneh” (kadang cepat, kadang lambat)

  • Mual atau sembelit ringan

Gejala Sedang:

  • Tekanan darah menurun

  • Kaki terasa berat saat berjalan

  • Tangan tremor ringan

  • Nafsu makan menurun

GejalaBerat (butuh penanganan medis cepat):

  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)

  • Nyeri dada

  • Otot lumpuh sementara

  • Pingsan tiba-tiba

Saya pribadi sempat mengalami campuran antara ringan dan sedang. Kram otot malam-malam sempat saya anggap hal biasa. Sampai suatu pagi, saya bangun dengan jantung berdebar tanpa sebab. Barulah saya sadar ini bukan hal sepele.

Penyebab Kekurangan Kalium: Dari Gaya Hidup Sampai Obat-Obatan

Kekurangan Kalium

1. Konsumsi Kafein & Alkohol Berlebih

Kopi dan teh berlebihan bisa bikin tubuh kehilangan lebih banyak kalium lewat urin. Begitu juga alkohol, terutama bila sering dikonsumsi tanpa cukup air putih.

2. Obat Diuretik dan Laksatif

Beberapa obat, terutama untuk tekanan darah tinggi (diuretik), bikin kamu sering buang air kecil — dan otomatis membuang kalium juga.

Ada juga yang minum pencahar (laxative) terlalu sering, apalagi tanpa pengawasan dokter. Ini berisiko menurunkan kadar elektrolit tubuh.

3. Sering Diare atau Muntah

Kondisi ini membuat tubuh kehilangan cairan dan mineral penting. Dalam kasus diare berat atau muntah berhari-hari (misalnya karena keracunan atau efek kemoterapi), kalium bisa turun drastis.

4. Diet Rendah Nutrisi

Terlalu fokus pada kalori tanpa memperhatikan kualitas makanan bisa membuatmu kekurangan mikronutrien seperti kalium. Contohnya? Diet hanya makan mi instan dan ayam crispy—nggak cukup mineral, Bro.

5. Kondisi Medis Tertentu

  • Gangguan ginjal

  • Diabetes tak terkontrol

  • Gangguan hormon aldosteron

  • Hipertiroidisme

Kalau kamu punya salah satu dari kondisi ini, kamu perlu lebih waspada.

Cara Mengatasi Kekurangan Kalium: Alami atau Medis, Tergantung Kasus

1. Lewat Makanan Tinggi Kalium

Kalau masih ringan, kamu bisa perbaiki lewat makanan. Berikut daftar sumber alami kalium:

  • Pisang: 450 mg per buah

  • Alpukat: 700 mg per 100 g

  • Ubi jalar (rebus): 540 mg per 100 g

  • Bayam: 550 mg per 1 cangkir rebus

  • Kacang putih: 600 mg per ½ cangkir

  • Semangka, melon, tomat, dan jeruk: juga bagus

Saya pribadi mulai setiap pagi dengan smoothie pisang + alpukat + madu. Rasanya enak, dan sejak itu kram otot saya perlahan berkurang.

2. Suplemen Kalium (Hati-Hati!)

Suplemen kalium hanya boleh dikonsumsi atas saran dokter. Dosis tinggi bisa berbahaya dan justru menyebabkan hiperkalemia (kelebihan kalium), yang efeknya juga bisa fatal.

Biasanya dokter akan meresepkan suplemen dalam bentuk cair atau tablet extended release kalau kadar darah kamu benar-benar di bawah normal.

3. Infus Kalium (Untuk Kasus Berat)

Dalam kasus darurat — misalnya aritmia berat atau kadar kalium di bawah 2.5 mmol/L — pasien akan diberi infus KCl (kalium klorida) di rumah sakit. Ini hanya dilakukan dalam pengawasan ketat karena risiko tinggi.

Kapan Harus Periksa? Dan Bagaimana Tes Kalium Dilakukan?

Kalau kamu mengalami beberapa gejala di atas selama lebih dari seminggu, atau baru sembuh dari diare parah, sebaiknya cek darah.

Tes kadar kalium termasuk dalam panel elektrolit dan hasilnya keluar dalam satu hari. Nilai normal biasanya:

  • 3.5 – 5.0 mmol/L

Di bawah itu, berarti kamu masuk zona hipokalemia ringan hingga berat. Di atas 5.0? Bisa masuk hiperkalemia.

Kalium, Si Mineral Kecil yang Bisa Mengubah Segalanya

Di dunia kesehatan, kita sering sibuk menghitung kalori, makro, gula, kolesterol. Tapi ada hal-hal kecil seperti kalium, yang jarang kita pikirkan—padahal mereka pegang peran penting dalam stabilitas tubuh kita.

Kekurangan kalium bukanlah hal yang bisa disepelekan. Bukan cuma soal kram atau kesemutan, tapi bisa berdampak ke jantung, otot, bahkan mental.

Beruntung, banyak langkah preventif yang bisa dilakukan. Mulai dari makan lebih banyak sayur dan buah, kurangi kopi, hingga rajin minum air putih. Dan yang terpenting: dengarkan tubuhmu.

Kalau kamu merasa ada yang aneh—jangan tunggu sampai pingsan atau jantung berdetak tak karuan. Karena bisa jadi, tubuhmu cuma mau bilang satu hal:

“Aku butuh kalium, sekarang juga.”

Baca Juga Artikel dari: Infused Water: Rahasia Segar Hidup Sehat dari Dalam

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Kesehatan

Author

Related Posts