Imunisasi anak adalah salah satu langkah paling efektif untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya. Sejak bayi lahir, tubuhnya masih rentan terhadap infeksi, sehingga pemberian imunisasi sangat penting untuk membangun kekebalan tubuh.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan imunisasi anak wajib sebagai bagian dari program kesehatan nasional untuk mengurangi angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis imunisasi yang wajib diberikan kepada anak serta manfaatnya bagi kesehatan mereka dalam jangka panjang.
Apa Itu Imunisasi?
Imunisasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk merangsang sistem kekebalan agar mampu melawan infeksi di masa mendatang. Vaksin mengandung antigen yang telah dilemahkan atau dimatikan, sehingga tidak menyebabkan penyakit, tetapi cukup untuk memicu respons imun.
Dengan mendapatkan imunisasi lengkap, anak akan memiliki perlindungan lebih kuat terhadap berbagai penyakit berbahaya yang dapat mengancam kesehatannya.
Jenis-Jenis Imunisasi Wajib untuk Anak
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan WHO telah menetapkan beberapa jenis imunisasi wajib yang harus diberikan kepada anak. Berikut adalah jenis-jenisnya beserta manfaatnya:
1. Imunisasi Hepatitis B (HB)
π
Diberikan: Segera setelah lahir (0-24 jam)
π‘ Manfaat:
- Melindungi bayi dari infeksi virus hepatitis B, yang dapat menyebabkan kerusakan hati, sirosis, hingga kanker hati di kemudian hari.
2. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-GuΓ©rin)
π
Diberikan: Usia 1 bulan
π‘ Manfaat:
- Melindungi anak dari tuberkulosis (TBC), terutama bentuk yang berat seperti TBC meningitis yang menyerang otak.
3. Imunisasi Polio
π
Diberikan: 4 kali (0 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan)
π‘ Manfaat:
- Mencegah poliomyelitis, penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
- Membantu Indonesia tetap bebas polio setelah berhasil mengeliminasi virus ini.
4. Imunisasi DPT-HB-Hib
π
Diberikan: 3 kali (usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan), booster pada usia 18 bulan
π‘ Manfaat:
Melindungi dari 6 penyakit sekaligus, yaitu:
- D: Difteri β Infeksi serius pada tenggorokan yang bisa menyebabkan sesak napas.
- P: Pertusis (batuk rejan) β Batuk parah yang bisa mengganggu pernapasan anak.
- T: Tetanus β Infeksi akibat bakteri yang dapat menyebabkan kejang dan kelumpuhan.
- HB: Hepatitis B β Melindungi dari infeksi yang menyerang hati.
- Hib: Haemophilus influenzae tipe B β Mencegah infeksi otak (meningitis) dan pneumonia.
5. Imunisasi Campak-Rubella (MR)
π
Diberikan: Usia 9 bulan, booster di usia 18 bulan dan 6 tahun
π‘ Manfaat:
- Melindungi dari campak, yang bisa menyebabkan komplikasi seperti radang paru-paru (pneumonia) dan kebutaan.
- Mencegah rubella, penyakit yang dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi dalam kandungan jika ibu hamil terinfeksi.
6. Imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
π
Diberikan: Usia 2 bulan, 4 bulan, dan 12 bulan
π‘ Manfaat:
- Mencegah pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga akibat bakteri pneumokokus.
- Mengurangi risiko kematian akibat infeksi paru-paru pada bayi dan balita.
7. Imunisasi Rotavirus
π
Diberikan: Usia 2 bulan dan 4 bulan
π‘ Manfaat:
- Mencegah diare parah akibat infeksi rotavirus, yang sering menjadi penyebab dehidrasi berat pada bayi.
8. Imunisasi Influenza
π
Diberikan: Setiap tahun, mulai usia 6 bulan
π‘ Manfaat:
- Mencegah flu berat dan komplikasi seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
- Mengurangi risiko rawat inap akibat influenza.
9. Imunisasi Japanese Encephalitis (JE)
π
Diberikan: Usia 9 bulan di daerah endemis (seperti Bali dan Nusa Tenggara)
π‘ Manfaat:
- Mencegah radang otak akibat virus Japanese Encephalitis, yang ditularkan oleh gigitan nyamuk.
10. Imunisasi HPV (Human Papillomavirus Vaccine)
π
Diberikan: Untuk anak perempuan usia 9-14 tahun
π‘ Manfaat:
- Melindungi dari kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi virus HPV.
Manfaat Imunisasi untuk Anak dan Masyarakat
1. Melindungi Anak dari Penyakit Berbahaya
Dengan imunisasi, anak memiliki kekebalan lebih kuat terhadap berbagai infeksi. Ini membantu mereka tumbuh sehat dan terhindar dari komplikasi penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian.
2. Mengurangi Risiko Penyebaran Penyakit
Imunisasi tidak hanya melindungi anak yang divaksin, tetapi juga melindungi orang-orang di sekitarnya melalui herd immunity (kekebalan kelompok).
3. Mengurangi Beban Ekonomi Keluarga
Mencegah penyakit lebih murah dibandingkan mengobati. Jika anak terkena penyakit serius yang seharusnya bisa dicegah dengan vaksin, biaya pengobatan bisa sangat mahal.
4. Mendukung Program Kesehatan Nasional
Pemerintah Indonesia menargetkan eliminasi penyakit seperti polio, campak, dan rubella melalui imunisasi massal. Dengan mengikuti program imunisasi, setiap orang berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Mitos dan Fakta Tentang Imunisasi
π‘ Mitos: Imunisasi menyebabkan autisme.
β
Fakta: Tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan hubungan antara imunisasi dan autisme.
π‘ Mitos: Imunisasi tidak diperlukan jika anak sudah sehat.
β
Fakta: Anak yang sehat tetap memerlukan imunisasi untuk membangun kekebalan tubuhnya terhadap penyakit menular.
π‘ Mitos: Imunisasi memiliki banyak efek samping berbahaya.
β
Fakta: Efek samping imunisasi umumnya ringan, seperti demam dan nyeri di bekas suntikan, dan jauh lebih kecil risikonya dibandingkan terkena penyakit yang dicegah oleh vaksin.
Kesimpulan
Imunisasi anak wajib adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit berbahaya. Dengan memberikan vaksin sesuai jadwal, orang tua dapat memastikan anak tumbuh sehat dan terlindungi dari berbagai penyakit menular.
Selain itu, imunisasi juga berkontribusi dalam menciptakan kekebalan kelompok, yang melindungi masyarakat luas dari wabah penyakit. Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pemerintah dan tenaga medis.
Baca juga artikel berikut: Perut Buncit Saat Puasa: Beginilah cara mengatasinya!