Aku masih ingat banget, suatu hari aku lagi presentasi di depan klien penting. Persiapan udah matang, slide oke, napas udah diatur. Tapi pas baru mulai ngomong lima menit, tiba-tiba… “Hik!” Cegukan menyerang. Satu, dua, tiga kali. Aku langsung panik dalam hati. Klien sih nggak bilang apa-apa, tapi aku yakin mereka berpikir, “Ini orang kenapa?”
Seketika aku minum air, tahan napas, sampai duduk tegak berharap dia pergi. Tapi justru makin kenceng. Rasanya bukan cuma tenggorokan yang bergetar, tapi juga harga diri ikut goyah.
Dari kejadian itu, aku mulai mikir: cegukan ini sebenarnya kenapa sih bisa datang tiba-tiba, dan kadang susah banget hilangnya? Masa cuma karena makan cepat? Atau ada yang lebih aneh di balik semua ini?
Dan ternyata, jawabannya lebih unik dari yang aku bayangkan.
Apa Itu Cegukan dan Kenapa Bisa Terjadi?
Cegukan, atau dalam istilah kesehatan disebut singultus, adalah kontraksi tiba-tiba dan tak terkendali dari diafragma—otot yang membantu pernapasan. Kontraksi ini membuat pita suara menutup secara mendadak, sehingga keluar suara khas: “hik!”
Biasanya berlangsung sebentar, sekitar beberapa menit, dan nggak berbahaya. Tapi dalam kasus tertentu, bisa berlangsung berjam-jam bahkan berhari-hari. Aku pernah baca kasus ekstrem di mana seseorang cegukan non-stop selama 68 tahun. Bayangin!
Cegukan itu sebenarnya refleks. Dan kayak refleks lainnya, dia muncul tanpa kita sadari. Tapi yang bikin menarik, pemicunya bisa sangat bervariasi—dan beberapa nggak masuk akal di awal.
Penyebab Umum yang Sering Kita Abaikan
Setelah ngalamin sendiri dan baca-baca jurnal medis serta tanya ke dokter, aku kumpulin beberapa penyebab umum cegukan yang ternyata sangat masuk akal:
-
Makan atau minum terlalu cepat Ini klasik. Makanan yang turun ke lambung terlalu cepat bisa mengiritasi diafragma.
-
Tertawa atau menangis terlalu keras Emosi yang berlebihan bisa mengubah pola pernapasan kita.
-
Minum minuman bersoda Gas dari soda bisa menekan lambung dan mengganggu diafragma.
-
Perubahan suhu makanan minuman Minum es setelah makan sup panas misalnya, bisa bikin otot diafragma “kaget”.
-
Makan pedas Bumbu pedas bisa mengiritasi saraf vagus atau phrenic, yang berhubungan langsung dengan diafragma.
Jadi kalau kamu cegukan habis makan bakso sambal lima sendok, jangan heran.
Penyebab Unik dan Nggak Kamu Sangka
Nah, ini bagian yang paling bikin aku melongo. Ternyata cegukan juga bisa disebabkan oleh hal-hal yang aneh dan nggak disangka sebelumnya. Berikut beberapa yang aku temui:
1. Telinga Gatal atau Tersumbat
Ternyata, saraf vagus yang terlibat dalam ceguk an juga melewati telinga bagian dalam. Jadi iritasi atau sumbatan di telinga (misalnya karena cotton bud) bisa memicu cegukan!
2. Stres dan Kecemasan
Waktu aku nanya ke temenku yang psikolog, dia bilang: “Cegukan juga bisa bentuk psikosomatis.” Ternyata saat kita cemas, sistem saraf bisa overaktif dan mengganggu ritme pernapasan, termasuk diafragma.
3. Iritasi Lambung Akibat Obat
Obat-obatan seperti steroid, aspirin, atau kemoterapi juga bisa bikin iritasi lambung yang akhirnya memicu cegukan berkepanjangan.
4. Tumor atau Lesi di Otak atau Tulang Belakang
Ini serius. Beberapa kasus cegukan kronis ternyata berkaitan dengan gangguan neurologis, terutama jika mengenai area batang otak.
5. Kebiasaan Menunduk Saat Makan
Aku baru sadar aku sering makan sambil main HP, posisi kepala menunduk. Ternyata posisi ini bisa meningkatkan tekanan ke diafragma dan memicu cegukan. Kebiasaan yang kelihatannya sepele ternyata berisiko.
6. Menahan Tangis Terlalu Lama
Ada yang bilang cegukan bisa jadi efek ‘menelan emosi’. Nggak ada studi pasti tentang ini, tapi cukup banyak kesaksian dari orang yang cegukan setelah menahan nangis.
7. Minum Alkohol dalam Jumlah Kecil tapi Cepat
Alkohol, apalagi bir, bisa memperluas lambung dan memicu iritasi. Tapi yang menarik, beberapa orang justru cegukan meskipun cuma minum satu sloki.
Menurut Cleveland Clinic, kombinasi faktor mekanik, emosional, dan neurologis adalah penyebab utama cegukan yang mendadak dan sulit dijelaskan.
Kenapa Cegukan Bisa Susah Hilang?
Kalau cegukan hanya beberapa menit, biasanya nggak perlu khawatir. Tapi kalau sudah 30 menit lebih, apalagi sampai jam-jaman, kita mulai panik.
Aku sempat kena cegukan lebih dari 1,5 jam, dan ternyata ini karena aku kombinasi makan cepat, kena angin, dan sedang stres kerjaan.
Faktor seperti:
-
Perut kembung terus menerus
-
Gangguan asam lambung (GERD)
-
Masalah saraf atau metabolisme
-
Bahkan infeksi virus tertentu
… bisa bikin cegukan makin lama dan keras.
Di beberapa kasus, orang bahkan harus minum obat penenang ringan untuk menghentikan cegukan karena diafragma tidak bisa rileks sendiri.
Cara Menghentikan Cegukan: Mana yang Efektif?
Ada banyak mitos dan cara “turun-temurun” soal cara mengatasi cegukan. Aku udah coba sebagian besar, dan berikut ini review-nya berdasarkan pengalaman pribadi dan penjelasan medis:
✅ Efektif
-
Minum air perlahan sambil menunduk
-
Menahan napas selama 10 detik lalu hembuskan
-
Tarik napas dalam-dalam, lalu telan sambil menahan napas
-
Makan satu sendok gula pasir atau madu
-
Menutup telinga sambil menelan air
Semua ini bekerja dengan cara menenangkan saraf vagus atau phrenic yang terlibat dalam cegukan.
❌ Kurang Efektif (Tapi Seru Dicoba)
-
Dikejutkan teman
-
Tersenyum sambil tahan napas
-
Membalik gelas dan minum dari sisi seberang
Cara-cara ini kadang berhasil, kadang enggak. Tapi lebih banyak karena efek placebo atau pergeseran fokus.
🚨 Kapan Harus ke Dokter?
Kalau cegukan:
-
Lebih dari 48 jam
-
Disertai nyeri dada atau sulit napas
-
Disertai muntah, pusing, atau perubahan suara
…sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga medis. Karena itu bisa tanda masalah serius di sistem saraf atau pencernaan.
Kasus-Kasus Cegukan Ekstrem yang Bikin Tercengang
Waktu aku riset artikel ini, aku nemu beberapa cerita tentang cegukan yang luar biasa:
-
Charles Osborne (USA): cegukan non-stop selama 68 tahun, dari 1922 sampai 1990. Ia sempat tercatat di Guinness World Records!
-
Seorang pria di India: ceguk an 3 minggu nonstop, ternyata ada tumor kecil yang menekan batang otaknya.
-
Seorang wanita muda: cegukan terus setelah operasi gigi bungsu. Ternyata ada peradangan saraf vagus di rahang.
Cerita-cerita ini bikin aku sadar bahwa ceguk an bukan cuma “gangguan lucu”, tapi juga bisa jadi gejala serius kalau berlangsung lama.
Menjaga Gaya Hidup Supaya Nggak Mudah Kena Cegukan
Setelah semua pengalaman dan penelitian kecil-kecilan ini, aku simpulkan bahwa cegukan bisa dicegah kalau kita menjaga gaya hidup yang stabil dan sehat:
-
Makan perlahan, kunyah baik-baik
-
Hindari soda dan minuman es saat perut kosong
-
Jangan langsung rebahan setelah makan
-
Kelola stres secara rutin (olahraga, meditasi, journaling)
-
Periksa ke dokter jika punya GERD atau gangguan pencernaan lain
Kadang cegukan muncul karena tubuh sedang kasih sinyal: “Hei, perlambat ritmemu, dong!”
Dan kita sering lupa mendengar itu karena terlalu sibuk.
Penutup: Cegukan Itu Kecil, Tapi Bisa Ceritakan Banyak
Sekarang setiap kali cegukan muncul, aku udah nggak panik. Justru aku jadikan alarm tubuh. Mungkin aku terlalu buru-buru. Mungkin aku lagi tegang. Atau mungkin aku makan sembarangan.
Cegukan, sekecil dan seaneh apapun, tetaplah bagian dari tubuh yang minta didengar.
Dan percayalah, di balik suara “hik!” yang sepele itu, bisa jadi ada cerita tentang makananmu, emosimu, atau bahkan cara kamu memperlakukan tubuhmu akhir-akhir ini.
Jaga baik-baik hal yang menjaga kita tetap hidup: Organ Pernapasan Manusia: Alat Vital Menjaga Kita Tetap Hidup