0 Comments

JAKARTA, incahospital.co.id – Blefaritis merupakan peradangan kronis pada kelopak mata, khususnya di area tempat tumbuhnya bulu mata. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja—baik anak-anak maupun orang dewasa—dan sering kali muncul secara berulang. Meski tidak menular, blefaritis dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang mengganggu aktivitas harian seperti membaca atau bekerja di depan layar.

Secara medis, blefaritis terbagi menjadi dua jenis utama:

  • Blefaritis anterior, yaitu peradangan di bagian luar kelopak mata (dekat bulu mata).

  • Blefaritis posterior, yang terjadi di bagian dalam kelopak mata, umumnya akibat gangguan pada kelenjar meibom.

Penyakit ini sering dikaitkan dengan gangguan produksi minyak pada kelopak mata atau infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Kombinasi minyak berlebih dan bakteri ini menimbulkan iritasi, kerak, serta rasa perih di tepi mata.

Penyebab Utama dan Faktor Risiko Blefaritis

Blefaritis

Banyak faktor dapat memicu munculnya blefaritis. Beberapa di antaranya terkait dengan kebersihan mata dan kondisi kulit. Berikut penjelasan faktor penyebab paling umum:

a. Infeksi Bakteri

Bakteri Staphylococcus merupakan penyebab paling sering. Saat bakteri menumpuk di tepi kelopak mata, mereka menghasilkan toksin yang mengiritasi folikel bulu mata.

b. Gangguan Kelenjar Meibom

Kelenjar ini berfungsi menghasilkan minyak pelindung air mata. Bila tersumbat, minyak tidak keluar secara normal, menyebabkan peradangan dan penumpukan kerak di sekitar bulu mata.

c. Kondisi Kulit Tertentu

Penyakit seperti dermatitis seboroik, rosacea, atau eksim sering kali memperburuk blefaritis karena meningkatkan produksi minyak dan menyebabkan peradangan kulit di sekitar mata.

d. Penggunaan Kosmetika Mata

Pemakaian eyeliner atau maskara yang tidak dibersihkan dengan benar bisa menyumbat pori-pori dan menimbulkan infeksi mikroba.

e. Alergi dan Iritasi Lingkungan

Paparan debu, polusi, atau alergi terhadap produk perawatan mata juga dapat memicu gejala blefaritis.

Secara umum, siapa pun yang memiliki kebiasaan kurang menjaga kebersihan mata atau sering terpapar lingkungan berdebu lebih berisiko mengalami penyakit ini.

Gejala Umum yang Perlu Diwaspadai

Blefaritis sering kali berkembang perlahan. Gejalanya bisa ringan di awal, namun makin parah bila tidak diobati. Berikut tanda-tanda khas yang perlu diperhatikan:

  • Kelopak mata terasa gatal atau perih

  • Mata tampak merah dan berair

  • Muncul kerak seperti ketombe di pangkal bulu mata

  • Kelopak mata bengkak atau lengket saat bangun tidur

  • Sensasi benda asing di mata

  • Mata cepat lelah atau sensitif terhadap cahaya

  • Kadang disertai kelopak mengelupas atau rambut bulu mata rontok

Dalam kasus berat, blefaritis dapat menyebabkan infeksi sekunder seperti hordeolum (bintitan) atau kalazion (benjolan di kelopak mata akibat sumbatan kelenjar minyak).

Diagnosis dan Pemeriksaan oleh Dokter

Untuk memastikan diagnosis, dokter mata biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik menggunakan lampu slit-lamp. Alat ini membantu melihat peradangan dan sumbatan kecil di sekitar kelenjar meibom.

Dokter juga dapat mengambil sampel kerak di kelopak mata untuk diuji di laboratorium, guna mengetahui apakah ada infeksi bakteri atau jamur.

Jika blefaritis disebabkan oleh kondisi kulit seperti rosacea atau dermatitis, dokter mungkin akan bekerja sama dengan dokter kulit untuk penanganan menyeluruh.

Diagnosis dini penting karena blefaritis kronis yang dibiarkan dapat mengganggu kualitas air mata dan menyebabkan mata kering kronis (dry eye syndrome).

Cara Mengobati dan Mengendalikan Blefaritis

Meski tergolong penyakit kronis, blefaritis bisa dikendalikan dengan perawatan rutin dan kedisiplinan menjaga kebersihan mata. Berikut langkah-langkah efektif untuk mengatasinya:

a. Kompres Hangat

Gunakan kain bersih yang direndam air hangat, tempelkan di kelopak mata selama 5–10 menit. Suhu hangat membantu melunakkan kerak dan membuka sumbatan kelenjar minyak.

b. Membersihkan Kelopak Mata

Gunakan kapas lembut atau eyelid scrub khusus untuk membersihkan tepi kelopak dari kerak dan minyak berlebih. Lakukan setiap pagi dan malam sebelum tidur.

c. Obat Antibiotik

Untuk kasus yang disebabkan infeksi bakteri, dokter biasanya meresepkan salep atau tetes mata antibiotik seperti eritromisin atau azithromycin.

Pada blefaritis kronis, terapi antibiotik oral bisa diberikan dalam jangka pendek.

d. Obat Anti-Inflamasi

Jika kelopak mata bengkak parah, dokter mungkin menambahkan kortikosteroid topikal untuk meredakan peradangan.

e. Perawatan Mata Kering

Penderita blefaritis sering mengalami mata kering. Penggunaan air mata buatan (artificial tears) dapat membantu menjaga kelembapan permukaan mata.

Selain pengobatan medis, pasien harus berkomitmen menjaga kebersihan wajah, menghindari kosmetik berminyak, serta tidak berbagi handuk atau alat rias dengan orang lain.

Komplikasi Bila Blefaritis Tidak Diobati

Blefaritis yang dibiarkan tanpa perawatan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, antara lain:

  • Kalazion: Benjolan akibat penyumbatan kelenjar minyak di kelopak.

  • Hordeolum (bintitan): Infeksi akut di folikel bulu mata.

  • Mata kering kronis: Air mata cepat menguap akibat kerusakan lapisan minyak.

  • Keratitis: Peradangan pada kornea yang bisa menurunkan penglihatan.

  • Rambut bulu mata rontok atau tumbuh tidak teratur.

Komplikasi ini menegaskan pentingnya deteksi dini dan perawatan rutin, bukan hanya untuk menghilangkan rasa gatal, tapi juga mencegah kerusakan permanen pada mata.

Tips Mencegah Blefaritis agar Tidak Kambuh

  1. Bersihkan wajah dan mata setiap hari, terutama sebelum tidur.

  2. Hindari penggunaan makeup berlebihan di area mata.

  3. Gunakan produk hypoallergenic untuk perawatan wajah dan mata.

  4. Jangan mengucek mata, terutama dengan tangan kotor.

  5. Gunakan kompres hangat rutin, bahkan saat gejala sudah mereda.

  6. Batasi paparan layar gadget untuk mencegah kelelahan mata.

  7. Konsumsi makanan tinggi omega-3 (seperti ikan salmon dan biji rami) untuk menjaga kesehatan kelenjar minyak mata.

Dengan gaya hidup bersih dan kebiasaan sehat, blefaritis dapat dikendalikan agar tidak sering kambuh.

Kesimpulan: Menjaga Kesehatan Mata Dimulai dari Kebersihan Sederhana

Blefaritis memang bukan penyakit berbahaya, tetapi dapat menurunkan kualitas hidup bila dibiarkan. Gatal, nyeri, hingga mata kering kronis bisa muncul bila kebersihan mata tidak dijaga.

Kunci pencegahan dan pengobatan blefaritis terletak pada disiplin menjaga kebersihan kelopak mata, penggunaan obat sesuai anjuran dokter, serta perawatan jangka panjang untuk mencegah kekambuhan.

Mata adalah jendela dunia, dan menjaga kebersihannya berarti menjaga kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Kesehatan

Baca juga artikel lainnya: Retinopati Hipertensi: Ancaman Senyap bagi Penglihatan

Author

Related Posts