Jakarta, incahospital.co.id – Suatu pagi, Nindi panik saat melihat wajah anaknya, Raka, penuh bercak kemerahan dan lepuh yang mengeluarkan cairan kekuningan. Awalnya hanya bintik kecil di sekitar hidung, tapi dalam dua hari menjalar ke pipi dan dagu. Ketika dibawa ke puskesmas, diagnosis dokter cukup jelas: infeksi impetigo.
Impetigo mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Tapi faktanya, ini adalah salah satu infeksi kulit paling umum, terutama pada anak-anak usia sekolah dasar. Penyakit ini sangat menular, bisa menyebar lewat sentuhan langsung, berbagi handuk, bahkan lewat mainan.
Meskipun sering dianggap ringan, impetigo bisa menjadi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang infeksi impetigo, mulai dari penyebabnya, gejala, cara pencegahan, hingga pilihan pengobatan medis dan alami.
Apa Itu Infeksi Impetigo? Mari Kita Bongkar Karakteristiknya
Impetigo adalah infeksi kulit menular yang disebabkan oleh bakteri—umumnya oleh Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Bakteri ini biasanya hidup di kulit dan hidung tanpa menyebabkan masalah. Tapi saat ada luka kecil, goresan, atau iritasi, bakteri bisa masuk dan mulai menginfeksi jaringan kulit.
Tipe-Tipe Impetigo
Impetigo terbagi menjadi dua jenis utama:
-
Impetigo Non-Bullous (Crusted): Jenis paling umum. Dimulai dengan bintik merah yang berkembang menjadi lepuh kecil, lalu pecah dan membentuk kerak kekuningan seperti madu.
-
Impetigo Bullous: Ditandai dengan lepuhan besar berisi cairan jernih atau kekuningan, lebih sering ditemukan di area tubuh seperti perut dan lengan.
Siapa yang Rentan?
-
Anak usia 2–10 tahun
-
Orang yang tinggal di lingkungan padat atau hangat-lembap
-
Mereka dengan luka terbuka, eksim, atau dermatitis
Cara Penularan:
-
Kontak langsung dengan luka impetigo
-
Menggunakan barang pribadi bersama (handuk, baju, alat tidur)
-
Menyentuh permukaan yang terkontaminasi (mainan, meja, gagang pintu)
Yang perlu diingat, impetigo bisa menyebar dengan cepat, terutama di sekolah, taman kanak-kanak, dan lingkungan keluarga padat.
Gejala Infeksi Impetigo: Jangan Sampai Terlambat Kenali
Gejala impetigo cukup khas, tapi tetap perlu diperhatikan detailnya agar tidak tertukar dengan kondisi lain seperti cacar air, herpes, atau dermatitis kontak.
Ciri-Ciri Umum Impetigo:
-
Bercak merah yang cepat berubah menjadi lepuh kecil
-
Lepuh mudah pecah dan meninggalkan kerak kuning keemasan
-
Rasa gatal dan perih di sekitar area yang terinfeksi
-
Sering muncul di wajah (hidung, mulut), tangan, dan kaki
-
Tidak disertai demam, kecuali infeksi meluas
Pada kasus impetigo bullous, gejalanya bisa terlihat lebih mencolok:
-
Lepuh besar dengan cairan kekuningan
-
Tidak selalu berkerak
-
Terlihat seperti luka bakar ringan
Jika luka menyebar cepat, muncul demam, atau pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar, maka infeksi kemungkinan telah menyebar dan butuh pengobatan antibiotik yang lebih kuat.
Penanganan dan Pengobatan Impetigo: Dari Salep Sampai Antibiotik
Kabar baiknya, impetigo bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat. Namun, karena sifatnya sangat menular, penting untuk segera menangani sejak gejala awal muncul.
A. Pengobatan Topikal
Jika area yang terinfeksi masih kecil dan belum menyebar, dokter biasanya akan memberikan salep antibiotik, seperti:
-
Mupirocin
-
Fusidic acid
Salep ini dioleskan langsung ke luka 2–3 kali sehari setelah dibersihkan. Lama pengobatan rata-rata 5–7 hari.
B. Antibiotik Oral
Jika impetigo menyebar luas, atau tidak membaik dengan salep, maka dokter mungkin meresepkan antibiotik oral, seperti:
-
Cefadroxil
-
Amoxicillin-clavulanic acid
-
Erythromycin (bagi yang alergi penisilin)
Pengobatan oral biasanya berlangsung 7–10 hari, tergantung keparahan.
C. Pengobatan Alami (Pendukung)
Beberapa bahan alami bisa membantu mengurangi gatal dan mempercepat penyembuhan, walau bukan pengganti obat:
-
Air garam hangat untuk membersihkan luka
-
Minyak tea tree sebagai antiseptik ringan (gunakan hati-hati pada anak)
-
Madu murni untuk mengurangi infeksi bakteri (hanya bila tidak alergi)
Catatan: hindari menggaruk luka agar tidak menyebar. Potong kuku anak dan ajari cuci tangan yang benar.
Pencegahan Impetigo: Edukasi Adalah Vaksin Terbaik
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Dalam kasus impetigo, pencegahan bukan hal rumit, tapi sering diabaikan. Terutama jika anak tinggal di lingkungan padat atau sering kontak fisik dengan teman-temannya.
Tips Pencegahan:
-
Ajarkan cuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah bermain
-
Hindari berbagi barang pribadi seperti handuk, sikat gigi, atau baju
-
Bersihkan luka kecil dengan antiseptik
-
Cuci sprei, pakaian, dan handuk dengan air panas jika ada anggota keluarga terinfeksi
-
Pantau kulit anak secara rutin, terutama setelah bermain di luar atau setelah jatuh
Untuk sekolah dan tempat penitipan anak:
-
Segera isolasi anak dengan impetigo aktif sampai luka mengering
-
Edukasi guru dan pengasuh tentang gejala awal
-
Sediakan fasilitas cuci tangan yang layak dan sabun
Impetigo bukan penyakit mematikan, tapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang serius dan bahkan menyebar luas bila disepelekan. Maka, edukasi kesehatan kulit sejak dini adalah investasi jangka panjang bagi keluarga dan komunitas.
Penutup: Luka Kecil, Dampak Besar—Waspadai Impetigo Sejak Dini
Impetigo mungkin terlihat seperti infeksi kulit ringan, tapi kenyataannya ia adalah ancaman nyata di lingkungan padat dan pada anak-anak yang belum paham pentingnya kebersihan.
Dari pengalaman Raka di awal cerita, kita belajar satu hal: luka kecil pun bisa jadi besar jika dibiarkan. Namun dengan penanganan yang tepat, edukasi yang menyeluruh, dan kebiasaan bersih, infeksi impetigo bisa dikendalikan dan dicegah menyebar.
Untuk para orang tua, guru, dan pengasuh—jangan pernah anggap enteng bercak merah di wajah anak. Bisa jadi itu bukan gigitan nyamuk biasa, melainkan alarm tubuh terhadap infeksi yang butuh perhatian cepat.
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Kesehatan
Baca Juga Artikel dari: Hiper Pigmentasi: Ketika Kulit Bicara Lewat Warna