0 Comments

Jakarta, incahospital.co.id – Ketika mendengar kata cacar air, kebanyakan orang langsung teringat pada masa kecil mereka. Wajah dipenuhi bintik merah, tubuh terasa gatal, dan harus libur sekolah beberapa hari. Namun, siapa sangka penyakit yang sering dianggap khas anak-anak ini juga bisa menyerang orang dewasa dengan dampak yang lebih berat.

Di Indonesia, kasus Cacar Air Dewasa masih sering ditemui. Tidak sedikit pasien yang kaget saat terkena di usia 20-an atau bahkan 30-an. “Saya pikir cacar air hanya dialami anak-anak,” ujar seorang pekerja kantoran di Jakarta yang harus istirahat dua minggu karena terjangkit cacar. “Ternyata rasanya jauh lebih parah, badan pegal semua, gatal luar biasa, dan demam tinggi.”

Artikel ini akan mengulas secara lengkap tentang cacar air dewasa: penyebab, gejala khas, risiko komplikasi, metode pengobatan, hingga pencegahan dengan vaksin.

Apa Itu Cacar Air Dewasa?

Cacar Air Dewasa

Definisi

Cacar air atau varicella adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa yang belum pernah terinfeksi di masa kecil tetap bisa terkena.

Mengapa Lebih Berat pada Orang Dewasa?

  • Sistem imun orang dewasa sudah lebih matang, sehingga reaksi tubuh terhadap virus lebih agresif.

  • Jumlah virus yang berkembang bisa lebih banyak karena tubuh belum punya antibodi alami.

  • Orang dewasa cenderung mengalami gejala sistemik lebih parah, termasuk demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot.

Fakta Penting

  • Sekitar 10% kasus cacar air terjadi pada orang dewasa.

  • Risiko komplikasi lebih tinggi pada usia di atas 20 tahun.

  • Penderita bisa menularkan virus ke orang lain bahkan sebelum bintik merah muncul.

Gejala Cacar Air pada Orang Dewasa

Gejala cacar air dewasa mirip dengan anak-anak, tetapi biasanya lebih intens.

Tahapan Gejala

  1. Masa Inkubasi (10–21 hari setelah terpapar)

    • Tidak ada gejala, tetapi virus sudah berkembang dalam tubuh.

  2. Gejala Awal

    • Demam tinggi.

    • Sakit kepala dan lemas.

    • Nyeri sendi dan otot.

    • Hilang nafsu makan.

  3. Munculnya Ruam

    • Bintik merah kecil muncul di wajah, dada, dan punggung.

    • Dalam 12–24 jam, bintik berubah menjadi lenting berisi cairan.

    • Rasa gatal intens membuat penderita sulit tidur.

  4. Penyebaran

    • Ruam menyebar ke seluruh tubuh, termasuk kulit kepala, tangan, kaki, bahkan area genital.

    • Biasanya mencapai ratusan lenting dalam beberapa hari.

Gejala Tambahan yang Lebih Berat pada Dewasa

  • Demam bisa mencapai 39–40°C.

  • Rasa lelah luar biasa.

  • Risiko luka parut lebih tinggi karena kulit dewasa cenderung lebih rentan terhadap bekas.

Anekdot: seorang mahasiswa tingkat akhir yang terkena cacar air saat persiapan skripsi bercerita bahwa ia harus menunda sidang selama sebulan karena kondisinya begitu lemah. “Bukan cuma gatal, tapi badan rasanya kayak habis dihajar flu berat,” katanya.

Risiko Komplikasi pada Cacar Air Dewasa

Cacar air dewasa tidak bisa dianggap sepele karena komplikasinya lebih berbahaya dibanding anak-anak.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

  1. Infeksi Bakteri Sekunder – luka lenting yang digaruk bisa terinfeksi bakteri.

  2. Pneumonia Varisela – peradangan paru-paru akibat virus, lebih sering pada perokok.

  3. Radang Otak (Ensefalitis) – meski jarang, bisa menyebabkan gangguan saraf serius.

  4. Hepatitis – infeksi hati, terutama pada orang dengan sistem imun lemah.

  5. Bekas Luka Permanen – terutama jika lenting sering digaruk hingga pecah.

Faktor Risiko Komplikasi

  • Ibu hamil.

  • Lansia.

  • Orang dengan imunitas rendah (misalnya penderita HIV atau pasien kemoterapi).

  • Perokok berat.

Contoh kasus nyata: sebuah laporan medis di Jawa Timur menyebutkan adanya pasien dewasa dengan cacar air yang berkembang menjadi pneumonia berat hingga harus dirawat intensif di ICU.

Cara Mengobati Cacar Air Dewasa

1. Perawatan di Rumah

  • Istirahat Cukup: tubuh butuh energi untuk melawan infeksi.

  • Minum Banyak Air: mencegah dehidrasi akibat demam.

  • Obat Demam: parasetamol aman digunakan, hindari aspirin karena bisa memicu sindrom Reye.

  • Kompres Dingin: meredakan gatal dan peradangan kulit.

  • Salep atau Lotion Kalamin: membantu mengurangi rasa gatal.

2. Terapi Medis

  • Antiviral (Acyclovir): biasanya diberikan dokter untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi.

  • Antihistamin: untuk meredakan rasa gatal ekstrem.

  • Perawatan Rawat Inap: jika terjadi komplikasi seperti pneumonia atau ensefalitis.

3. Hal yang Harus Dihindari

  • Menggaruk lenting karena bisa memperparah luka dan meninggalkan bekas.

  • Bertemu orang lain sebelum sembuh, karena virus sangat mudah menular.

  • Konsumsi aspirin tanpa resep dokter.

Anekdot fiktif: seorang karyawan kantoran di Surabaya bercerita bahwa ia nekat masuk kerja saat terkena cacar air karena takut cuti. Hasilnya, beberapa rekan sekantor ikut tertular. Ia menyesal karena ternyata masa penularan justru paling tinggi sebelum lenting mengering.

Pencegahan Cacar Air Dewasa

1. Vaksin Varisela

  • Cara paling efektif mencegah cacar air.

  • Direkomendasikan untuk orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air.

  • Biasanya diberikan dalam dua dosis dengan jarak 4–8 minggu.

2. Vaksin untuk Ibu Hamil?

  • Tidak diberikan saat hamil, tetapi wanita yang berencana hamil dianjurkan vaksin lebih dulu.

3. Menjaga Kebersihan

  • Cuci tangan rutin.

  • Hindari kontak langsung dengan penderita.

4. Imunitas Tubuh

  • Pola makan sehat, olahraga, dan cukup tidur membantu sistem imun tetap kuat.

5. Edukasi Publik

Banyak orang dewasa yang tidak tahu bahwa mereka bisa terkena cacar air. Edukasi tentang risiko ini penting agar vaksinasi lebih meluas.

Contoh inspiratif: seorang dokter di Yogyakarta pernah membuat kampanye sosial lewat media kampus, mengajak mahasiswa untuk vaksin varisela. Ia berkata, “Lebih baik mengeluarkan uang untuk vaksin daripada kehilangan waktu berminggu-minggu karena sakit.”

Kesimpulan: Jangan Remehkan Cacar Air Dewasa

Cacar air dewasa adalah penyakit yang bisa menimbulkan gejala lebih berat, bahkan berpotensi komplikasi serius. Meski sering dianggap sebagai “penyakit anak-anak,” faktanya orang dewasa yang belum pernah terkena tetap berisiko.

Pencegahan dengan vaksin, perawatan medis yang tepat, serta edukasi masyarakat adalah kunci untuk mengurangi dampak penyakit ini.

Pada akhirnya, cacar air dewasa mengajarkan kita bahwa kesehatan tidak boleh disepelekan. Karena yang tampak ringan di masa kecil bisa menjadi masalah serius saat kita dewasa.

Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Kesehatan

Baca Juga Artikel Dari: Bahaya Gigitan Ular: Ancaman yang Sering Diremehkan

Author

Related Posts