Jakarta, incahospital.co.id – Di dunia yang makin cepat bergerak, kesehatan sering kali jadi hal yang kita sadari justru saat sudah mulai menurun. Sebagai pembawa berita yang sering mengikuti laporan kesehatan nasional, saya melihat pola menarik: banyak orang sibuk mencari obat untuk sembuh, tapi lupa bahwa makanan pencegah penyakit adalah benteng pertama yang paling mudah dijangkau.
Dalam beberapa liputan kesehatan dari media-media besar tanah air, ada satu cerita yang selalu teringat. Seorang dokter gizi di Jakarta pernah berkata kepada saya seusai konferensi pers, “Tubuh manusia itu luar biasa. Ia memberikan alarm sebelum rusak, tapi kebanyakan orang mengabaikannya dan tetap makan sembarangan.” Perkataan itu agak menohok, karena hari itu saya baru saja menyantap gorengan dan kopi susu dua kali.
Artikel ini merangkum berbagai temuan dari pakar kesehatan, laporan berita, dan riset nutrisi, lalu saya kemas dengan gaya santai dan naratif agar mudah dicerna. Kita akan membahas tujuh kategori makanan pencegah penyakit yang bukan hanya menyehatkan, tapi juga realistis untuk dikonsumsi sehari-hari.
Dan seperti biasa, saya akan menyelipkan beberapa kisah kecil dari lapangan yang mungkin membuatmu lebih relate dengan informasi ini.
Sayuran Hijau: Sumber Antioksidan yang Sering Diremehkan

Jika ada satu makanan pencegah penyakit yang selalu muncul dalam laporan kesehatan, jawabannya adalah sayuran hijau. Bayam, kangkung, brokoli, hingga pakcoy bukan sekadar pilihan “makanan baik-baik”, tapi komponen penting untuk mencegah inflamasi, melawan radikal bebas, dan mendukung sistem imun.
Beberapa waktu lalu, saya mewawancarai seorang ahli nutrisi dari sebuah rumah sakit besar di Jakarta Selatan. Ia mengakui bahwa banyak pasien muda datang dengan keluhan cepat lelah dan daya tahan tubuh lemah. Setelah ditelusuri, sebagian besar jarang makan sayur. Bukan karena tak suka, tapi karena merasa “ribet”.
“Padahal,” katanya, “satu mangkuk bayam bisa memberi vitamin A, C, K, hingga zat besi yang mempengaruhi imunitas.”
Ada satu anekdot menarik. Dalam sebuah liputan kampung urban farming, saya bertemu ibu rumah tangga bernama Bu Rini. Ia menanam kangkung di pot kecil depan rumah. Setiap pagi ia memetik beberapa helai untuk ditumis. Ia bilang sejak rutin makan sayur, suaminya yang dulu gampang sakit sekarang jarang absen dari kerja.
Beberapa nutrisi kunci dalam sayuran hijau yang berperan sebagai makanan pencegah penyakit:
-
Vitamin C untuk imun
-
Vitamin K untuk kesehatan tulang
-
Folat penting untuk regenerasi sel
-
Antioksidan untuk melawan stres oksidatif penyebab penyakit kronis
Memasukkan sayuran hijau tidak harus ribet. Smoothie hijau, tumisan cepat, atau bahkan salad sederhana sudah cukup memberi dampak besar.
Buah Beri: Si Kecil yang Punya Kekuatan Besar
Nama boleh mungil, tapi buah beri—seperti blueberry, strawberry, hingga blackberry—sering disebut oleh pakar kesehatan sebagai salah satu makanan pencegah penyakit paling ampuh. Bahkan media kesehatan Indonesia kerap memuat riset tentang bagaimana kandungan antosianin pada buah beri dapat membantu mencegah kanker dan penyakit jantung.
Saya masih ingat ketika menghadiri seminar kesehatan di Bandung, salah satu pemateri menampilkan grafik perbandingan antioksidan antara beberapa buah populer. Blueberry berada di puncak daftar. “Buah ini kecil tapi punya kemampuan besar untuk menangkal inflamasi,” ucapnya.
Meski buah beri impor cenderung mahal, sebenarnya Indonesia punya alternatif lokal seperti:
-
Mulberry
-
Buah naga merah
-
Anggur gelap
-
Delima
Selain enak dimakan langsung, buah-buah ini bisa dicampur ke oatmeal, yoghurt, atau dijadikan jus tanpa gula.
Beberapa manfaat buah beri sebagai makanan pencegah penyakit:
-
Mengurangi risiko kanker
-
Mengurangi inflamasi kronis
-
Meningkatkan fungsi otak
-
Menjaga kesehatan jantung
Bahkan ada cerita kecil dari teman saya yang rutin makan anggur hitam setiap pagi. Ia bersumpah bahwa perubahan paling terasa justru pada kualitas tidurnya—lebih nyenyak dan ringan saat bangun pagi. Ternyata hal ini masuk akal karena beberapa jenis anggur gelap mengandung melatonin alami.
Ikan Berlemak: Benteng Perlindungan Jantung
Jika kamu mengikuti berita kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, kamu pasti pernah melihat laporan tentang pentingnya omega-3 bagi tubuh. Ikan seperti salmon, sarden, tuna, dan makarel menjadi makanan pencegah penyakit yang sangat direkomendasikan.
Dalam sebuah wawancara dengan dokter spesialis jantung, ia pernah berkata bahwa pola makan tinggi omega-3 membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. “Bahkan makan ikan dua kali seminggu saja sudah memberi perbedaan signifikan,” katanya.
Yang menarik, banyak orang mengira hanya salmon yang baik untuk jantung, padahal Indonesia kaya ikan lokal yang tak kalah bermanfaat:
-
Ikan kembung (kandungan omega-3 lebih tinggi dari salmon)
-
Teri
-
Bandeng
-
Tongkol
Namun ada satu kisah lucu. Saat bertemu nelayan di Lombok, saya bertanya apakah mereka tahu bahwa ikan kembung termasuk makanan pencegah penyakit yang tinggi omega-3. Ia tertawa dan berkata, “Kami makan ini sejak kecil, Mas, baru tahu sekarang katanya makanan sehat.”
Manfaat utama ikan berlemak:
-
Menurunkan risiko serangan jantung
-
Mengurangi kadar trigliserida
-
Menjaga fungsi otak dan saraf
-
Mengurangi inflamasi
Cocok banget untuk kamu yang ingin menjaga tubuh tetap prima, terutama jika aktivitas padat.
Kacang-Kacangan: Sumber Protein dan Lemak Baik yang Sering Diremehkan
Kacang tanah, almond, walnut, mete, dan kacang merah mungkin terlihat sederhana, tapi banyak laporan kesehatan yang mengaitkan konsumsi kacang dengan umur panjang. Alasannya? Kandungan vitamin E, protein nabati, dan lemak tak jenuh membuatnya menjadi salah satu makanan pencegah penyakit paling lengkap.
Saya pernah meliput sebuah komunitas kesehatan di Jakarta yang rutin mengadakan kelas makan sehat. Salah satu pesertanya, seorang pekerja kantoran, bercerita bahwa ia mengganti camilan gorengan dengan segenggam kacang almond setiap sore. Awalnya dia merasa hambar, tapi setelah sebulan, ia mengaku kualitas kulit dan energinya meningkat.
Berbagai nutrisi dalam kacang:
-
Vitamin E untuk kulit dan sel tubuh
-
Lemak sehat untuk jantung
-
Protein untuk metabolisme
-
Selenium untuk imun tubuh
Kacang-kacangan juga dapat membantu:
-
Menstabilkan gula darah
-
Mengurangi risiko diabetes
-
Menjaga fungsi otak
-
Mengurangi kolesterol jahat
Namun ingat, kacang itu kalori-dense. Jadi secukupnya saja.
Rempah dan Bahan Alami: Makanan Pencegah Penyakit dari Dapur Nusantara
Indonesia kaya rempah, dan banyak di antaranya terbukti membantu mencegah penyakit. Dari liputan-liputan kesehatan yang saya ikuti, kunyit selalu menjadi bintang utama. Kandungan kurkumin pada kunyit dikenal ampuh melawan inflamasi.
Beberapa rempah dan bahan alami pencegah penyakit yang sering dibahas di media kesehatan:
-
Kunyit: anti-inflamasi
-
Jahe: meredakan mual dan meningkatkan imun
-
Bawang putih: menurunkan kolesterol
-
Kayu manis: menstabilkan gula darah
-
Madu murni: antimikroba
Ada pengalaman menarik. Saat flu berat dua tahun lalu, seorang jurnalis kesehatan senior menyarankan saya minum campuran jahe-honey-warm water. Awalnya saya ragu, karena jujur saya bukan penggemar rasa pedas jahe. Tapi setelah dua hari, gejala saya memang lumayan mereda. Setelah itu saya jadi rutin konsumsi jahe terutama saat musim hujan.
Rempah tidak hanya menambah cita rasa makanan, tetapi membawa manfaat besar pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Biji-Bijian Utuh: Kekuatan Besar dari Bentuk yang Kecil
Biji chia, flaxseed, oat, hingga quinoa mulai populer di Indonesia setelah banyak dimuat dalam berita tentang gaya hidup sehat. Kandungan serat larutnya membuat biji-bijian ini ampuh menurunkan kolesterol, menjaga pencernaan, dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Saya pernah berbincang dengan seorang pelatih kebugaran yang mengatakan bahwa banyak kliennya salah kaprah mengenai makanan sehat. Mereka hanya fokus pada kalori, padahal kualitas nutrisi jauh lebih penting. “Biji-bijian utuh itu paket lengkap,” ujarnya. “Serat, protein nabati, mineral, semua ada.”
Contoh biji-bijian yang mudah ditemukan:
-
Oat
-
Jagung
-
Biji chia
-
Flaxseed
-
Beras merah
Fungsinya sebagai makanan pencegah penyakit:
-
Menjaga kestabilan gula darah
-
Melancarkan pencernaan
-
Mengurangi risiko kanker usus
-
Membantu menurunkan berat badan
Menariknya, salah satu tren terbaru adalah overnight oats, perpaduan simple namun penuh nutrisi yang digemari milenial.
Fermentasi: Senjata Ampuh Untuk Kesehatan Usus
Dalam banyak laporan kesehatan besar Indonesia, makanan fermentasi mulai sering disebut sebagai makanan pencegah penyakit modern. Kenapa? Karena mikroba baik dalam makanan fermentasi membantu menjaga keseimbangan flora usus, yang pada akhirnya memperkuat imun tubuh.
Beberapa makanan fermentasi yang populer:
-
Yoghurt
-
Tempe
-
Kimchi
-
Kefir
-
Tape singkong
Saat liputan di Yogyakarta, saya pernah bertemu produsen tempe rumahan yang menjelaskan bahwa tempe bukan sekadar makanan tradisional, tapi sumber probiotik alami. Bahkan ada riset lokal yang menunjukkan konsumsi tempe secara rutin bisa membantu menekan risiko infeksi tertentu.
Manfaatnya:
-
Meningkatkan imunitas
-
Mendukung metabolisme
-
Melancarkan pencernaan
-
Mengurangi peradangan
Tidak heran banyak pakar kesehatan mendorong konsumsi makanan fermentasi secara konsisten.
Kesimpulan: Makanan Pencegah Penyakit adalah Investasi Kesehatan yang Sederhana
Ketika berbicara soal kesehatan, banyak orang sibuk mencari suplemen mahal atau metode rumit. Padahal tubuh sebenarnya hanya meminta dasar yang sederhana: makanan bernutrisi. Dari sayuran hijau, ikan berlemak, buah beri, rempah, hingga makanan fermentasi—semua tersedia di sekitar kita.
Sebagai pembawa berita yang sering meliput topik kesehatan, saya semakin percaya bahwa makanan adalah obat terbaik yang sering kita remehkan. Dan dalam era di mana gaya hidup sibuk menjadi normal baru, memilih makanan pencegah penyakit bisa menjadi langkah kecil tetapi berdampak besar.
Bukan soal diet ketat, bukan soal mengikuti tren. Tapi tentang mendengarkan tubuh dan memberi apa yang ia butuhkan.
Jika kamu ingin hidup lebih sehat, mungkin jawabannya bukan di klinik mahal. Mungkin jawabannya ada di piringmu hari ini.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Kesehatan
Baca Juga Artikel Dari: Antioksidan Alami: Tameng Kesehatan yang Sering Kita Abaikan dan Mengapa Tubuh Sangat Membutuhkannya
